PERTUMBUHAN POPULASI MUSLIM DI EROPA
Diperkirakan populasi muslim meningkat di Eropa meskipun tanpa adanya migrasi
Pada beberapa negara, terdapat perbedaan yang mencolok seperti Finlandia dengan angka kelahiran keluarga muslim 3,1 sedangkan non muslim 1,4. Satu wanita muslim dapat melahirkan 3 anak sedangkan 1 wanita non muslim hanya dapat melahirkan 1 orang anak.
Demikianlah beberapa poin penting yang dapat saya jelaskan dari data. untuk lebih lengkapnya dapat di unduh laporan ini di website resmi dari pew research.
Bagi saya, berdasarkan laporan dari Pew Research ini menunjukkan bahwa peta populasi masyarakat dunia mengalami perubahan dan umat islam sekarang menjadi bagian dari perubahan itu. karena populasi yang banyak tentu akan melahirkan muslim muslim yang taat dan secara keilmuan pun tentu akan bisa bersaing dengan masyarakat non muslim, maka tidak heran apabila suatu saat akan muncul mujahid mujahid dakwah yang akan mengisi posisi posisi strategis di pemerintahan negara negara Eropa sehingga dengan sendirinya akan mengangkat kehormatan islam.
Diperkirakan populasi muslim meningkat di Eropa meskipun tanpa adanya migrasi
Oleh : Ahmad Mawardi
Dari hasil penelitian Pew Research yang di rilis tanggal 29 November 2017
Perkembangan agama Islam di dunia sangatlah pesat, pasca kejadian 11 september 2001, yang mendiskreditkan Islam sebagai agama teroris rupanya telah menjadi bumerang bagi kalangan sekuler yang islamophobia-is, mereka berharap pasca kejadian tersebut orang-orang akan membenci Islam, justru sebaliknya orang-orang mencari tahu tentang islam sampai akhirnya menemukan hidayah dan menjadi muslim. Jumlahnya pun meningkat setiap tahun di berbagai negara-negara di dunia, terutama di negara yang minoritas muslim seperti di Eropa, dan angka pertumbuhannya melesat jauh melebihi agama manapun. Sensus dilakukan secara terus menerus oleh berbagai negara karena angka-angka pertumbuhan muslim sangat diperlukan sebagai acuan bagi negaranya dalam mengambil kebijakan strategis politik, ekonomi dan kemanannya. Menurut saya ada “kekhawatiran” tersendiri bagi negara negara Barat, dan di Eropa ketika populasi muslim begitu cepat mendominasi jika dibandingkan dengan agama mayoritas mereka.
Tulisan ini merupakan analisa pribadi saya atas data yang disuguhkan dalam laporan penelitian ini. Semoga dapat menjadi bahan pegangan kita untuk menyemangati pemuda-pemuda muslim di Indonesia untuk terus berdakwah bahwa muslim di dunia sekarang sedang bergerak maju, bukan hanya jumlahnya yang banyak namun insya Allah kualitas keimanannya guna mewujudkan kembali kejayaan islam yang telah lenyap bersama runtuhnya khilafah utsmani 93 tahun lalu.
Mari kita lihat data terbarunya pada tahun 2016 dan proyeksinya kedepan sampai tahun 2050.
Pada jurnal ini, Subjek penelitiannya yaitu penduduk di Uni Eropa yang terdiri dari 28 negara ditambah dengan Norwegia dan Switzerland. Dari data data yang ditunjuk pada Gambar 1 disamping ini bahwa setelah masuknya para pengungsi (pencari suaka) akibat adanya konflik dari negara negara mayoritas muslim maka populasi muslim di Uni Eropa saat ini mencapai 4,9% pada pertengahan 2016. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan populasi yang besar dari jumlah populasi 3,8% pada tahun 2010. Secara angka, pada saat sekarang terdapat 25.770.000 muslim yang tersebar di uni Eropa. Naik dari 19.500.000 dari tahun 2010. Itu Artinya bahwa dalam 5 tahun terakhir, ada tambahan lebih kurang 6 juta muslim di Eropa. Angka yang sangat besar.
Negara Prancis adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di Eropa, yaitu mencapai 5,7 juta, menyusul Jerman 4,9 juta dan Inggris 4,1 juta, kemudian diikuti oleh Italia 2,8 juta, Belanda dan Spanyol di angka 1 jutaan penduduk muslim. Angka ini belum termasuk dengan para pencari suaka yang belum memiliki legalitas sebagai penduduk, berkisar 320.000 muslim di Jerman dan 140.000 muslim di Perancis.
Penelitian ini membagi 3 kategori populasi berdasarkan skenario migrasi. Migrasi ini maksudnya adalah masuknya orang-orang ke Eropa dari berbagai negara, baik yang muslim maupun yang non muslim. Ketiga kategori tersebut yaitu tanpa adany migrasi (Zero migration), migrasi medium (medium migration) dan migrasi dalam jumlah banyak (high migration). Mari kita baca Gambar 2 berikut :
Grafik menunjukkan bahwa populasi muslim di Eropa menunjukkan peningkatan pada tahun 2050, baik itu dalam keadaan zero migration (tanpa adanya migrasi) ataupun dengan adanya migrasi.
Pada Grafik yang pertama Zero migration, populasi muslim di Eropa meningkat dari 4,9% menjadi 7,4% pada tahun 2050 walaupun tanpa adanya migrasi, artinya jumlah populasi muslim dapat naik karena saat ini kebanyakan muslim masih berusia muda dan faktor fertilisasi atau tingkat kelahiran yang tinggi.
Grafik kedua kategori medium yaitu apabila migrasi para korban konflik (pengungsi) tidak diperkenankan masuk ke Eropa namun hanya membolehkan para imigran reguler (seperti pencari suaka, imigran karena alasan ekonomi, keluarga dan pendidikan), maka kenaikan populasi muslim menjadi 11,2%.
Grafik yang ketiga kategori high migration yaitu jika diberikan kesempatan yang tinggi kepada imigran-imigran dari berbagai negara konflik yang kebanyanyakan muslim, ditambah dengan yang reguler maka akan naik 3 kali lipat menjadi 14% pada tahun 2050. Walaupun angka tersebut masih dibawah populasi umat kristiani dan ateis di Eropa, namun angka 14% ini merupakan angka yang sangat tinggi di negeri yang mayoritas non muslim.
Teman-teman semua, ada rasa bangga saya sebagai seorang muslim ketika membaca data dari Gambar 3 berikut ini :
Data dari Gambar 4 diatas membandingkan antara porsentase populasi muslim dan non muslim berdasarkan 3 skenario seperti yang disebutkan diatas. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa populasi non muslim mengalami penurunan sedangkan populasi muslim mengalami pertumbuhan di Eropa dari tahun 2016 -2050. Padahal apabila kita membandingkan agama para imigran, persentasenya hampir sama yaitu 47% adalah imigran non muslim, 53% muslim.
Pertumbuhan pada zero migration, populasi muslim tumbuh sebesar 39% dan populasi non muslim turun 10%, pada kategori medium, populasi muslim tumbuh sebesar 125% sedangkan populasi non muslim turun 7%. Pada kategori high menunjukkan kenaikan yang signifikan 193% populasi muslim sedangkan populasi non muslim turun 6%. Diperkirakan jumlah muslim pada 2050 nanti mencapai 75,6 juta orang dari 538,6 juta orang Eropa.
Masing-masing negara di Eropa memiliki porsentase populasi muslim yang berbeda, Salah satunya Jerman. Negara ini pada tahun 2016 terdapat 6% populasi muslim, dan diperkirakan akan naik menjadi 19,7% pada tahun 2050 apabila dalam skenario high migration sampai tahun 2050. Hal ini disebabkan karena Jerman merupakan negara yang paling banyak menampung pengungsi. Swedia juga pada saat ini memiliki populasi muslim 8% dan diperkirakan akan menyentuh nagka 30% pada 2050. Disusul Inggris, Prancis, dan Italia.
Adapun negara teratas yang menjadi top ten penyumbang imigran secara kseluruhan adalah berasal dari Suriah karena belakangan ini terjadi konflik di negara tersebut, jumlahnya mencapai 650.000 jiwa namun Maroko, Pakistan, Iran dan Bangladesh merupakan negara negara yang sering mendatangkan imigran muslim antara tahun 2010-2016.
Negara Tujuan
Adapun negara yang menjadi tujuan para migran pada tahun 2010-2016 adalah Inggris dengan jumlah total 1.600.000 jiwa, yang 46% nya adalah muslim, disusul Jerman 1,3 juta jiwa dan Perancis 790 ribu jiwa.
Pada tabel Top Ten sesuai Gambar 5 dan 6 diatas, tujuan para pengungsi yaitu negara Jerman sebanyak 670.000 jiwa dengan mayoritas 86% adalah muslim, kemudian disusul Swedia dan Italia. Sedangkan Negara tujuan para imigran reguler yaitu Inggris dengan total 1.540.000 jiwa yang 42%nya adalah muslim.
BAGAIMANA POPULASI MUSLIM EROPA DIPROYEKSIKAN DALAM 10 TAHUN YANG AKAN DATANG
Jumlah penduduk muslim yang ada di Eropa diperkirakan saat ini mencapai 26.000.000 jiwa. Berdasarkan data, apabila tanpa adanya imigran pun maka kenaikan populasi muslim pada tahun 2050 mendatang mencapai 10.000.000 jiwa. Hal ini dipengaruhi oleh adanya angka kelahiran yang tinggi dan pola usia. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2016 ini, populasi muslim di Eropa berada pada angka 25.770.000 jiwa, dan non muslimnya 445.920.000 jiwa dengan total penduduk Eropa yaitu 481.690.000 jiwa. Namun Estimasi pada tahun 2050 apabila tanpa adanya imigran maka populasi meningkat menjadi 35.770.000 dan jika pada skenario migrasi sedang, jumlahnya meningkat lagi menjadi 57.880.000 dan meningkat 3x lipat untuk skenario high migration. Sedangkan populasi non muslim cenderung mengalami penurunan.
Pada tahun 2016, Jerman dan Perancis memiliki jumlah muslim terbanyak namun pada skenario medium migration, menempatkan Inggris sebagai negara dengan jumlah populasi muslim tertinggi di Eropa karena Inggris merupakan negara tujuan utama para imigran muslim. Skenario high imigration menempatkan Jerman sebagai negara dengan populasi tertinggi di Eropa menjapai 17,5 juta jiwa pada tahun 2050. Adapun negara dengan jumlah penduduk muslim yang terendah yaitu Polandia dengan hanya 10.000 jiwa muslim dan meningkat menjadi 60.000 jiwa pada tahun 2050.
ANGKA KELAHIRAN POPULASI MUSLIM
Rata rata keluarga muslim melahirkan lebih dari satu anak dibandingkan kebanyakan warga Eropa yang non muslim. Proyeksi ini diperkirakan antara tahun 2015 – 2020 bahwa rata rata total fertilisasi atau angka kelahiran wanita muslim mencapai 2,6 dibandingkan angka kelahiran dari non muslim 1,6. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan angka kelahiran 1 orang lebih banyak anak muslim dibanding anak non muslim.
Pada beberapa negara, terdapat perbedaan yang mencolok seperti Finlandia dengan angka kelahiran keluarga muslim 3,1 sedangkan non muslim 1,4. Satu wanita muslim dapat melahirkan 3 anak sedangkan 1 wanita non muslim hanya dapat melahirkan 1 orang anak.
POPULASI ANAK MUDA EROPA
Usia anak anak sangat penting untuk mendeterminasi pertumbuhan demografi di Eropa, Sekarang yang terjadi adalah kebanyakan muslim di Eropa memiliki usia yang muda dibandingkan yang non muslim
Dari tabel disamping diketahui bahwa populasi anak anak muslim dibawah usia 15 tahun lebih banyak 27% dibanding populasi anak anak non muslim yaitu 15%. Itu artinya terdapat lebih banyak anak anak muda muslim 2 kali lipatnya dibanding anak anak non muslim. Kebanyakan Orang ornang non muslim usianya sudah tua (berusia diatas 45 tahun) dibandingkan muslim.
Secara keseluruhan, rata rata anak muda di Eropa, persentasenya 30% untuk muslim dan 43% untuk non muslim yang menandakan bahwa anak anak muda di Eropa jumlahnya berbeda 13% antara yang beragama islam dan bukan agama islam. Apabila tingkat fertilitas tinggi maka bukan tidak mungkin, jumlah anak muda muslim lebih banyak dibanding non muslim.
Demikianlah beberapa poin penting yang dapat saya jelaskan dari data. untuk lebih lengkapnya dapat di unduh laporan ini di website resmi dari pew research.
Bagi saya, berdasarkan laporan dari Pew Research ini menunjukkan bahwa peta populasi masyarakat dunia mengalami perubahan dan umat islam sekarang menjadi bagian dari perubahan itu. karena populasi yang banyak tentu akan melahirkan muslim muslim yang taat dan secara keilmuan pun tentu akan bisa bersaing dengan masyarakat non muslim, maka tidak heran apabila suatu saat akan muncul mujahid mujahid dakwah yang akan mengisi posisi posisi strategis di pemerintahan negara negara Eropa sehingga dengan sendirinya akan mengangkat kehormatan islam.
Comments
Post a Comment