Apa
penyebab Dysplasia?
Penyebab
secara pastinya belum diketahui dikarenakan terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi. Secara umum, Dysplasia adalah kelainan perkembangan pada salah
tulang pinggul. Kelainan ini dapat dimulai pada bayi yang masih dalam
kandungan, bayi yang baru lahir, bayi yang baru berusia beberapa bulan bahkan
anak anak.
Saat ini diyakini bahwa bayi rentan
terhadap hip dysplasia dengan alasan yaitu:
Hip dysplasia 12 kali lebih
mungkin bila ada riwayat keluarga.
Faktor Genetika bukan merupakan
penyebab langsung dari hip dysplasia tetapi memiliki pengaruh. Hal yang perlu
kita ketahui adalah :
1. Jika seorang anak menderita DDH,
risiko memiliki anak lain 6% (1 dari 17)
2. Jika orang tua menderita DDH,
risiko anaknya menderita DDH yaitu 12% (1 dari 8)
3. Jika orang tua dan anak memiliki
DDH, risiko anak berikutnya memiliki DDH adalah 36% (1 dari 3)
Ini berarti bahwa hingga 1 dari 10
bayi yang baru lahir akan memiliki beberapa ketidakstabilan pinggul jika orang
tua atau saudara sudah menderita DDH.
A. Posisi rahim bayi
Posisi Normal (kiri) Posisi sungsang (kanan) |
Posisi
bayi dalam kandungan dapat menyebabkan lebih banyak tekanan pada sendi pinggul
dan peregangan ligamen. Diperkirakan bahwa bayi dalam posisi normal di dalam
rahim memiliki lebih banyak tekanan pada pinggul kiri dari pada pinggul kanan.
Ini mungkin mengapa pinggul kiri cenderung lebih terpengaruh. Bayi dalam posisi
sungsang lebih mungkin untuk mengalami dysplasia daripada bayi dalam posisi
rahim normal. Kekurangan cairan ketuban dalam kandungan akan menyebabkan
himpitan dinding rahim menjadi kuat sehingga dapat menggeser dan mengapit
beberapa tulang dan persendian termasuk tulang pinggul dan tulang paha. Harap
diwaspadai saat pecah ketuban sehingga disarankan agar mengadakan proses
persalinan, baik dengan normal maupun operasi sesar.
B.
Faktor Kebiasaan
Kebiasaan kita menggendong bayi dapat
menyebabkan DDH. Kebanyakan orangtua menggendong bayinya dengan cara yang
salah, sehingga menyebabkan tulang paha bayi keluar dari acetabulum (mangkok
tulang pinggul). Seperti pada Gambar berikut :gambar kiri : posisi gendong kanguru yang salah. Kanan : posisi benar |
Pada
Gambar tersebut tidak direkomendasikan menggunakan gendongan kanguru yang
bagian bawah penyangga bokong bayi terlalu sempit. Hal ini akan menyebabkan
tekanan pada tulang pahanya, apalagi orangtuanya melakukan perjalanan jauh
sehingga posisi tulang pahanya tetap seperti itu untuk waktu yang lama.
Sebaiknya dipilihkan gendongan yang agak lebar bagian bawahnya sehingga posisi
kaki bayi agak terbuka lebar (posisi aman)
|
Selain
itu, posisi saat menggendong dengan metode mendekap juga salah, Hal ini
menyebabkan lutut dan tulang paha tertekan sehingga menyebabkan dysplasia.
Biasanya kita tidak terlalu memperhatikan posisi ini. Ibu-ibu merasa anaknya
sudah dalam posisi nyaman padahal si bayi tidak merasa demikian. posisi yang
benar adalah posisi bayi tetap menghadap ke arah orangtuanya (posisi memeluk).
seperti gambar kanan sehingga kedua kakinya tetap terayunkan.
Gambar Kiri: hasil rontgen penderita DDH, Gambar Kanan ; Normal |
Posisi
seperti gambar disamping ini adalah ilustrasi hasil x-ray dapat terlihat pada
gambar kiri posisi saat kaki di'paksa' untuk tegak lurus, terdapat celah antara
tulang paha dan acetabulumnya sehingga lama kelamaan akan bergeser keatas.
gambar kanan merupakan posisi seharusnya kepala tulang paha masuk kedalam
acetabulum. Kami mengharapkan agar orangtua tetap menjaga agar bayinya tidak
berada dalam posisi kaku tegak dalam waktu yang lama. Baca kelanjutannya di Dysplasia developmental of the hip pada bagian 2 baca juga DDH bagian 3 klik disini dan baca juga DDH bagian terakhir ke 4 klik disini
Sumber : http://hipdysplasia.org
Comments
Post a Comment