Review Pesantren Bina Insan Kamil
oleh : Ahmad Mawardi
|
Proses Belajar di Pesantren BIK |
Pada kali ini saya akan me-
review pesantren
inspiratif yang sudah membekali para santrinya dengan ilmu dasar agama islam. tulisan ini wajib saya buat dan saya
share agar dapat memberikan informasi kepada pembaca bahwa ada tempat menuntut ilmu syar'i yang berkualitas
jayyid jiddan di tengah kota jakarta. Kenapa disebut inspiratif? karena pesantren ini berhasil mencetak santri-santrinya untuk terjun langsung ke medan dakwah yang kerap terlupakan oleh sebagian besar pendakwah di Jakarta.
|
Tampak muka pesantren bina insan kamil jakarta |
Pesantren tempat saya menimba ilmu ini tidak seperti pesantren yang kita ketahui pada umumnya, bahkan sama sekali tidak tampak seperti pesantren. Fisik bangunan pesantren ini berupa satu gedung mungil, letaknya berdempet dengan rumah warga dan akses jalan masuknya berupa gang sempit, di dalamnya cuma ada satu ruangan yang disekat menjadi dua ruang kelas untuk memisah ikhwan dan akhwat. Tidak ada yang "mondok" disitu, kalau pagi dijadikan kelas TK namun setiap malam, dari senin hingga sabtu, sibuk dengan aktivitas pembelajaran keislaman. Santrinya-pun beragam pendidikan, macam macam latar belakang sosial dan rentang usia yang berbeda beda, namun semuanya duduk bersama dengan satu tujuan : menimba ilmu agama.
|
Ruang kelas ikhwan Pesantren Bina Insan Kamil |
Pesantren Bina Insan Kamil (BIK) namanya. Membangun manusia yang sempurna tujuannya, sempurna Aqidah nya, dan sempurna Akhlaqnya. Mata pelajaran yang diberikan yaitu ilmu Aqidah untuk memperkuat keTauhidannya, Ilmu Fiqh sebagai pedoman melaksanakan Ibadah dan berakhlaq. Ilmu Fiqh Sosial untuk pedoman langkah yang tepat dalam kehidupan bersosial dan bernegara. Adapun Bahasa Arab bertujuan untuk menggali ilmu agama langsung dari sumbernya, memudahkan membaca dan memahami Al-Quran dan Hadits. Begitulah pesantren ini dibangun dan dibesarkan. Salah satu tempat menuntut ilmu
Cuma-Cuma bagi siapa saja yang ingin belajar, aplikasikan dan melanjutkan estafet dakwah. (Link Website Pesntren
klik disini)
|
Brosur peneimaan santri baru yang disebar di WAG dan FB |
Lama Program ini 1 tahun, pada saat pendaftaran, calon santri diseleksi terlebih dahulu (Baca Qur'an dan wawancara) karena memang dibutuhkan komitmen yang tinggi untuk bisa mengikuti program ini sehingga tidak semua santri yang mendaftar pasti diterima namun berdasarkan hasil seleksi. Adapun buku yang dipelajari yaitu Buku Fikih Praktis Mazhab Syafii matan Abu Syuja Al Ashfahani, Buku Aqidah yang dibahas buku kitab Tauhid karya syaikh Muhammad At Tamimi dan bahasa arab menggunakan buku Durusul lughoh Al Arabiyya. Ada 2 kali pertemuan dalam sepekan, belajar dilakukan pada waktu malam hari dimulai bada magrib sampai pukul 21.00 WIB. Sesekali ada ustadz ustadz lain yang diundang untuk memberikan materi seperti beberapa waktu lalu ada ustadz Oemar Mita, Lc. yang memberikan materi tentang Fiqih. Selain kegiatan belajar, ada juga kegiatan kegiatan lain sebagai penunjang pengetahuan santri seperti Mabit, Pelatihan Desain, pelatihan jurnalistik, Buka puasa bersama dan acara silaturrahmi.
|
Agenda pertemuan rutin diluar jam pelajaran bagi santri |
Saya merasa bangga menjadi salah satu keluarga besar BIK, bertemu dengan guru yang memang sesuai dengan bidang keilmuannya, Ustadz Anshari Taslim, Lc. (
link Blog ustadz anshari) Ustadz Ahmad Fairuz, Lc. (
link Blog ustadz Fairuz) dan Ustadz Mustaqim, Lc. Merupakan guru "sukarela" yang menginspirasi, dan memotivasi santrinya untuk selalu bergerak ke medan dakwah.
|
Ustadz Mustaqim sedang memberikan materi Bahasa Arab |
Dakwah Marjinal adalah sasaran dakwahnya. Melibatkan santrinya untuk terjun ke lapak lapak pemulung, perumahan kumuh dan anak anak jalanan yang ada di pusat Ibukota, untuk mengenalkan huruf
Hijaiyyah, mengajarkan bacaan sholat dan mengajarkan Al Quran bagi mereka yang memang sebelumnya tidak tersentuh oleh dakwah-dakwah modern. Dengan adanya Dakwah marginal, diharapkan lapisan masyarakat yang terpinggirkan ini dapat kembali merasakan manisnya iman ditengah pahitnya kehidupan dunia ibukota.
|
Pengajaran Iqra bagi bapak bapak pemulung di lapak pemulung Rawamangun |
|
Pengajaran pengetahuan keislaman bagi anak anak pemulung di Musholla Lapak Pemulung |
|
Pembelajaran pengetahuan keislaman bagi ibu ibu pemulung di Matraman |
Beberapa foto diatas menunjukkan aktivitas dakwah marjinal santri BIK di dua titik dakwah. Namun ada banyak titik dakwah marginal yang di garap oleh santri BIK, yaitu di Matraman, Rawamangun, Pinang Ranti, Gambir, Rawabebek, dan Sekolah Master. Sasaran dakwahnya meliputi kalangan bapak-bapak, ibu-ibu dan anak-anak yang diajar setiap pekannya. Saya berharap lewat tulisan ini dapat menarik minat bagi para pembaca untuk bergabung dengan pesantren BIK, menjadi pembelajar ilmu syar'i dan menjadi bagian dari dakwah marjinal.
Dapatkan informasi mengenai pengalaman kursus di lipia klik disini
Maa Syaa Allah.. 👍👍
ReplyDeleteBaarakallahu fiik
ReplyDelete