KEANEKARAGAMAN Sargassum spp. DI PANTAI RONTU
KABUPATEN BIMA NTB INDONESIA
DIVERSITY OF Sargassum spp. ON RONTU BEACH, BIMA MUNICIPALITY WEST NUSA TENGGARA (NTB) INDONESIA
Ahmad Mawardi, M.Sc.
aktivitas petani Sargassumdi Pantai Rontu Bima NTB |
Penelitian ini diselesaikan dari kerjasama dengan Asset 3 PT. Pertamina EP Field Subang. Atas kerjasamanya guna kelancaran penelitian ini saya ucapkan terima kasih.
2. Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni–November 2014 yang meliputi penelitian di lapangan yaitu di pantai Rontu Kecamatan Monta Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Penelitian di laboratorium meliputi Laboratorium Sistematika Tumbuhan Fakultas Biologi UGM, dan Laboratorium Rekayasa Genetika Pusat Studi Bioteknologi UGM,
3. Identifikasi Spesies
Bahan baku Sargassum sp. diperoleh dari pantai Rontu Kecamatan Monta Kabupaten Bima NTB, diukur aspek ekologi tempat tumbuh meliputi pH, salinitas, suhu dan intensitas cahaya, diamati lebih rinci ciri dan sifatnya meliputi karakter holdfast, axis, cauloid, filoid, vesikel, dan reseptakel.
Teknik identifikasi Sargassum yang dilakukan menggunakan kunci identifikasi, membandingkan karakter morfologinya dengan spesimen herbarium yang sudah diidentifikasi, dan mencocokkan dengan gambar atau monografi. hal ini sesuai dengan teknik identifikasi spesies menurut Barsanti & Gualtieri (2006), dan Bendre dan Kumar(2010).
4. Hasil Identifikasi
Hasil pengamatan dan pengukuran aspek ekologi pada pukul 15.20 WITA diketahui bahwa pH air 7,5, suhu udara 28oC, suhu air 27oC, intensitas cahaya 6450 lux dan salinitas 31%. Aspek ekologi tersebut sesuai dengan syarat tumbuhnya Sargassum spp. berdasarkan Kadi (2005).
Karakter-karakter Sargassum spp. yang diperoleh di pantai Rontu Kabupaten Bima dicocokkan dengan kunci determinasi Sargassum yang dimuat dalam buku Noiraksar &Ajisaka (2007), Taylor (1967) serta dalam website AlgaeBase (Guiry & Guiry, 2014) maka diketahui ada 4 jenis Sargassum spp. yaitu spesies 1 merupakan Sargassum hystrix J. Agardh, 1847, spesies 2 merupakan Sargassum cymosum C. Agardh, 1820, spesies 3 merupakan Sargassum oligocystum Montagne, 1845. Khusus spesies 4, tidak diketahui nama penunjuk spesiesnya dikarenakan mempunyai karakter khas yang tidak dimiliki oleh jenis lainnya sehingga diberi nama Sargassum sp.1.
5. Deskripsi Spesies
a. Sargassum hystrix J. Agardh, sinonim Sargassum hysterix
Karakter morfologi Sargassum hystrix J. Agardh,1947 di pantai Rontu Kabupaten Bima NTB sebagai berikut :
Talus berwarna kuning kecoklatan, perpaduan coklat muda dan coklat tua; holdfast berbentuk diskoid (cakram) bagian permukaan kasar; sumbu axis berbentuk silinder, panjangnya mencapai 1-2 cm, permukaan kasar, terdapat tonjolan di area axis, memiliki cauloid dengan cabang primer yang banyak; permukaan cauloid halus, panjang mencapai 30 cm, diameter mencapai 3 mm; cabang sekunder sangat pendek mecapai 2 mm, kedudukannya berselang seling(pinnate alternate); filoid terdapat pada cabang sekunder dengan panjang 2-5 cm, lebar 1-2 cm, bentuk lebar dan lonjong, lembek, ada yang memanjang, ujungnya tumpul, tepi filoid bergerigi, ada yang rata, lembaran filoid sedikit bergelombang, ada yang tidak, kedudukan filoid berselang seling, tampak jelas pertulangan filoid, kriptostomata ada tapi tidak menonjol, permukaan licin, pada pangkal tangkai filoid ditemukan duri, dibagian ketiak filoid ada kuncup reseptakel dan vesikel; vesikel berbentuk lonjong, sederhana (simple) bulat telur dengan panjang 3-5 mm, tangkai vesikel 1-2 mm, permukaan halus, diameter 3-4 mm, reseptakel sangat pendek 2 mm; monoecious.
b. Sargassum cymosum C. Agardh,sinonim Sargassum rigidulum Kutzing
Karakter morfologi Sargassum cymosum J. Agardh 1820 sinonim Sargassum rigidulum Kutzing 1849di pantai Rontu Kabupaten Bima NTB sebagai berikut :
Karakter morfologi Sargassum cymosum J. Agardh 1820 sinonim Sargassum rigidulum Kutzing 1849di pantai Rontu Kabupaten Bima NTB sebagai berikut :
Talus berwarna kuning kecokelatan, cokelat keemasan, bagian bawah coklat tua; holdfast diskoid (cakram), permukaan kasar, banyak terdapat axis pada lempeng holdfast; sumbu axis utama silinder, panjang mencapai 3 cm, permukaan kasar, terdapat benjolan di area axis, memiliki cabang primer yang banyak, bertingkat tingkat, permukaan cauloid kasar, panjang mencapai 28 cm, diameter berkisar 0,5-2 mm; cabang sekunder mencapai 8 cm, ada yang berselang seling ada yang tidak, kebanyakan tidak teratur, cabang tertier panjang mencapai 2 cm; filoid terdapat pada cabang sekunder dan tertier dengan panjang mencapai 0,5-4 cm, lebar mencapai 7 mm, bentuk filoid lancet memanjang, lembek, ujung tumpul, tepi filoid bergelombang, kedudukan filoid berselang seling ada yang berhadapan ada yang tidak teratur, tampak jelas pertulangan filoid, tampak jelas kriptostomata, permukaan kasar; reseptakel dan vesikel menyebar, berada pada cauloid sekunder dan tertier, selain ada pada ketiak filoid, ada yang berdiri sendiri diujung cauloid, batang reseptakel dan batang vesikel langsung dari cauloid, banyak terdapat di bagian apikal; vesikelberbentuk bulat, lonjong, dibagian atas terlihat seperti mucro, memanjang keatas tetapi kebanyakan berbentuk sederhana (simple) bulat telur tanpa mucro dengan panjang 1-2 mm, tangkai vesikel mencapai 2 mm, permukaan halus, diameter 1-2 mm, panjang reseptakel mencapai 2 cm, permukaan kasar, jumlahnya banyak dan bertingkat tingkat; dioceus.
c. Sargassum oligocystum Montagne
Karakter morfologi Sargassum oligocystum Montagne,1845di pantai Rontu Kabupaten Bima NTB sebagai berikut :
Karakter morfologi Sargassum oligocystum Montagne,1845di pantai Rontu Kabupaten Bima NTB sebagai berikut :
Gambar 3. Sargassum oligocystum Montagne dari pantai Rontu a. morfologi talus. b. vesikelberbentuk lonjong, bulat, terdapat semacam sayap dikedua sisi, tangkai vesikel silinder tetapi ujungnya runcing 3. filoidberbentuk jorong, lancet, bentuk bulat telur, tidak simetris d. Bentuk percabangan reseptakel, ada spina pada bagian ujung |
Talus berwarna coklat keemasan, cokelat muda; holdfast diskoid (cakram) permukaan kasar, sumbu axis hampir tidak terukur (sekitar 1 mm) dikarenakan diatas holdfast langsung terdapat cabang primer yang banyak; cauloidberbentuk silinder, permukaannya halus dan rata, panjang cauloid primer mencapai 18 cm, diameter mencapai 3 mm; cabang sekunder sangat pendek mencapai 2 mm, kedudukan berselang seling; lembaran filoid kaku, terdapat pada cabang sekunder dengan panjang mencapai 4 cm, lebar 1-2 cm, bentuk jorong, ada yang lancet, ada yg bulat telur, tidak simetris, ujung tumpul sampai runcing, tepi filoid bergerigi, berombak kedudukan daun berselang seling, ada yang berhadapan, dalam satu cabang sekunder terdapat 3-4 filoid, pertulangan filoid terlihat namun tidak sampai ke ujung, kriptostomata tampak jelas, tersebar dan timbul/menonjol, permukaan kasar, dibagian ketiak filoid ada kuncup reseptakel dan vesikel; vesikel berbentuk bulat telur, ada yang lonjong, ada yang bulat, terdapat semacam sayap dikedua sisi, tangkai berbentuk silinder tetapi ujung bawahnya runcing, panjang mencapai 8 mm, panjang tangkai vesikelmencapai 1,4 cm, lebar sayap tangkai vesikel mencapai 7 mm, permukaan kasar, diameter 5 mm; reseptakel sangat pendek 2 mm berbentuk persegi dan bercabang, ada semacam duri (spina) pada ujung; dioceus.
Berdasarkan hasil penelusuran di literatur Huisman & Parker (2011),Guiry & Guiry (2014) bahwa spesies 1 Sargassum hystrix J. Agardh, spesies 2 Sargassum cymosum C. Agardh, dan Spesies Sargassum oligocystum Montagne hasil identifikasi, ketiganya terdistribusi di perairan daerah tropis terutama Indonesia.
d. Sargassum sp.1
Karakter morfologi Sargassum sp.1di pantai Rontu Kabupaten Bima NTB sebagai berikut :
Gambar 4. Sargassum sp.1 dari pantai Rontu a. morfologi talus yang panjang mencapai 2 m. b. bentuk percabangan cauloid, berselang seling (pinnate alternate) c. filoid bentuk lancet memanjang, tepi rata, tidak ditemukan kriptostomata d. reseptakel berbentuk seperti jari, silinder, kasar dan panjang e. vesikel mempunyai sayap, ujung tangkai bawah runcing, terdapat bagian mirip ‘kuping’ di bagian atas. f. holdfastberbentuk diskoid (cakram) |
Talus berwarna cokelat muda sampai cokelat tua, holdfast diskoid(cakram) sederhana, permukaan kasar dan sempit, cengkraman kuat dikarenakan talus sangat panjang; sumbu axis mencapai 6 cm, memiliki percabangan cauloid primer hanya ada 1 atau 2, masing-masing panjangnya mencapai 2 meter, permukaan cauloid halus, licin, diameter 5 mm, bentuk gepeng, panjang cabang sekunder sampai 5,5 cm dengan jarak antara cabang sekunder satu dan lainnya mencapai 3 cm, kedudukan cabang selang seling; filoid hanya terdapat pada cabang sekunder, panjang mencapai 6,5 cm, lebar mencapai 1,4 cm, bentuk lancet memanjang, lembek, bergelombang, ujungnya tumpul, ada yang meruncing, tepi filoid rata, tampak jelas pertulangan filoid sampai ujung, tidak terlihat kriptostomata, permukaan halus; reseptakel berbentuk seperti jari, silinder, permukaan kasar, berlendir, dan panjang mencapai 7 mm; vesikel banyak pada ketiak filoid, panjang tangkai mencapai 1-3 mm ada yang memiliki sayap tetapi kebanyakan tidak memiliki sayap, terdapat mirip ‘kuping’ di bagian atas, bentuk bulat telur, permukaan halus, panjang mencapai 1 cm, diameter 7 mm; dioceus
6. Daftar Pustaka
6. Daftar Pustaka
- Bendre, M.A. and Kumar, A., 2010. Botany. Rastogi Publications. New Delhi. India
- Davison, D. M., 2009. Sargassum muticum in Scotland 2008: a Review of Information, Issues and Implications. Scottish Natural Heritage Commissioned Report No.324.
- Guiry, M., D., & Guiry, G., M. 2014. AlgaeBase. World-wide electronic publication. National University of Ireland. Galway. http://www.algaebase.org; searched on 14 October 2014. http://www.algaebase.org/search/genus/detail/?genus_id=h1a9c8e36bc6c743c&-session=abv4:AF6F590818c260ECBFPHV22CC2FC
- Kadi Achmad, 2005.Beberapa Catatan Kehadiran Marga Sargassum Diperairan Indonesia.Oseana, Volume XXX, Nomor 4 : 19 - 29
- Mattio, L., Payri1, C. E., Verlaque, M., Reviers B., 2009, New Insights On The Classification Of The Sargassum Subgenus Sargassum (Phaeophyceae, Fucales) From A Three-Dna Markers Phylogeny And Morphological Analyses, Journal of the International Phycological Society Volume 48, No. 4.
- Mwalugha, H. M., Kenji, M., Wakibia, G., Mwasaru, A., 2007.Preliminary Studies On The Proximate Composition Of Some Selected Seaweeds From Mkomani And kibuyuni, kenya
- Noiraksar, T., &Ajisaka, T., 2007.Taxonomy and distribution of Sargassum (Phaeophyceae) in the Gulf of Thailand. J Appl Phycol 20:963–977
- Sahat Jonathan Hendro, 2013. Rumput Laut Indonesia.Warta Eksport Kementrian Perdagangan Indonesia. Ditjen PEN/MJL/004/9/2013
- Solarin, B. B.,. Bolaji, A. S., Fakayode, Akinnigbagbe. B.A., 2014, Impacts of an invasive seaweed Sargassum hystrix var. fluitans (Børgesen 1914) on the fisheries and other economic implications for the Nigerian coastal waters.IOSR Journal of Agriculture and Veterinary Science.e-ISSN: 2319-2380, p-ISSN: 2319-2372. Volume 7, Issue 7 Ver. I , PP 01
Comments
Post a Comment