TAUHID 2 (lanjutan)
Lanjutan Pembelajaran mengenai ilmu Tauhid
Oleh : Ahmad Mawardi
Saya merupakan
salah satu peserta yang beruntung karena terdaftar di Grup WhatsApp HSI
(Halaqah Silsilah Ilmiyyah), dikarenkan setiap harinya kami mendengar ceramah
singkat sekitar 5 menit dari Ustadz Abdullah Roy yang sudah direkam sebelumnya
dan di share oleh Admin ke dalam Grup.
Topik materinyapun menarik, bahasa yang digunakan mudah diapahami disertai
contoh yang ada di sekitar kita. Terdapat dua Grup yang dibuat, grup pertama hanya
untuk posting materi, grup kedua berisi diskusi mengenal segala hal yang
berkaitan dengan materi. Untuk membuktikan bahwa peserta tersebut mendengar
ceramah singkat dan memahami isinya dengan baik, semua peserta diberikan Password untuk log in masuk di website
pembelajaran yang berisi mengenai soal soal seputaran materi, Soal tersebut
diberikan setiap hari dengan tengggat waktu pengerjaan selama 18 jam. Adapula
soal mingguan yang terdiri dari 5 soal
mencakup 5 materi dalam 1 minggu dengan waktu pengerjaan 48 jam. Baca juga Tauhid bagian 1 dan kelanjutan Tauhid 3 (selesai)
Saya merasa senang dikarenakan memperoleh ilmu
baru dari ustadz yang kredibel dengan materi yang penting dan metode belajar
yang menyenangkan. Semoga menjadi salah satu washilah kita dalam mengenal Allah.
Materi Pembelajaran HSI Abdullah
Roy terbagi dalam 10 silsilah yaitu
1. BelajarTauhid
2.
Belajar
mengenal Allah
3.
Mengenal
Rasul
4.
Mengenal
Agama Islam
5.
Beriman
Kepada Hari Akhir
6.
Beriman
kepada Malaikat
7.
Beriman
kepada Kitab Kitab
8.
Beriman
kepaada Para Rasul
9.
Beriman
kepada Taqdir
10. Siroh Nabawiyah
Berikut lanjutan Halaqah yang ke 16-20 dari ilmu Tauhid
16. Perdukunan
Dukun adalah
orang yang mengaku mengetahui sesuatu yang ghoib yang tidak diketahui oleh
kabanyakan manusia seperti mengetahui barang yang hilang, pencurinya,
mengetahui ramalan nasib dll. Dia mengaku mengetahui hal hal tersebut dengan
cara cara tertentu seperti dengan melihat bintang, menggaris di tanah, melihat
air dalam mangkok dll. Dengan cara ini para dukun memakan harta manusia
Ketahuilah bahwa perdukunan dengan namanya yang bermacam macam adalah
perkara yang diharamkan dalam agama islam
Ilmu ghoib yang
mereka akui pada hakekatya adalah kabar dari jin yang mereka mintai bantuan
sedangkan cara cara tersebut hanyalah untuk menutupi kedoknya sebagai seorang
yang meminta bantuan jin dan syaitan.
Kita sudah mengetahui bersama bahwa Iblis sudah berjanji akan
menyesatkan manusia dan menyeret mereka bersamanya ke dalam neraka. Iblis dan
keturunannya tidak akan membantu sang dukun kecuali apabila dukun tersebut
kafir kepada Allah. Para ulama menghukumi dukun sebagai orang yang kafir dengan
sebab ini dan harta yang didapatkan dari pekerjaan ini adalah Harta yang haram.
Berkaitan dengan
ramalan yang terkadang benar maka sebagaimana dikabarkan Nabi dalam hadits
shahih Bahwa “Para Jin bekerja sama untuk mencuri kabar dari langit. Apabila
mendengar sesuatu maka jin yang ada diatas akan mengabarkan kepada yang
dibawahnya dan seterusnya sehingga sampai ke telinga dukun. Terkadang dia
terkena lemparan bintang sebelum menyampaikan kabar tersebut dan terkadang pula
sempat menyampaikan sebelum akhirnya terkena lemparan bintang”. Kabar sedikit
yang sampai ini akan ditambahi dukun tersebut dengan dusta yang banyak. Apa
yang benar terjadi sesuai dengan yang dia kabarkan akan dijadikan alat mencari
pembenaran dan mendapat kepercayaan manusia
Orang islam
dilarang sekali kali datang ke dukun dengan maksud meminta bantuan bagaimanapun
susahnya keadan dia. Rasulullah bersabda yang artinya “Barang siapa yang
mendatangi dukun kemudian membenarkan apa yang diucapkannya maka dia telah
kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad” (HR Abu Daud, Tirmidzi,
Ibnu Majah). Dalam hadits yang lain beliau mengatakan “Barangsiapa yang
mendatangi dukun kemudian bertanya kepadanya tentang sesuatu maka tidak
diterima darinya Shalat selama 40 hari” (HR Muslim).
Meskipun sebagian
ulama berpendapat bahwa mendatangi dukun tidak sampai mengeluarkannya dari
islam namun kedua hadits diatas cukup menunjukkan besarnya dosa orang yang
mendatangi dukun.
17. Tathoyyur yaitu Merasa Sial Dengan Sesuatu
Tathoyyur adalah merasa akan bernasib
sial karena melihat atau mendengar kejadian tertentu seperti melihat tabrakan
atau orang yang berkelahi atau yang semisalnya. kemudian hal tersebut
menyebabkan dia tidak jadi melaksanakan hajatnya seperti bepergian, berdagang dll.
Tathoyyur termasuk syirik
kecil apabila perasaan tersebut kita ikuti, Rasulullah bersabda “Barangsiapa
yang tiarah menyebabkan dia tidak
jadi melaksanakan hajatnya maka dia telah berbuat syirik” (HR Imam Ahmad). Perasaan
ini sebenarnya tidak akan mempengaruhi taqdir sebagaimana hal ini dinafikan dan
diingkari oleh Rasul. Beliau bersabda “tidak ada Tiarah” (HR Bukhari dan muslim), maksudnya tiarah adalah hanya sebuah perasaan saja yang tidak akan
berpengaruh terhadap taqdir Allah.
Oleh karena itu
seorang muslim tidak boleh mengikuti was-was syaitan ini dan hendaknya dia
memiliki keyakinan yang kuat bahwa semua yang terjadi di permukaan bumi berupa
kebaikan dan keburukan adalah dengan taqdir Allah semata yakin bahwa tidak
mendatangkan kebaikan kecuali Allah dan tidak melindungi dari keburukan kecuali
Allah hanya bertawakkal kepada Allah semata dan berbaik sangka kepada Allah.
Apabila datang perasaan tersebut, maka hendaknya segera dihilangkan dengan
tawakkal dan tetaplah dia melaksanakan hajatnya dan apa yang terjadi setelah
itu adalah taqdir Allah semata, adapun tafa’ul
diperbolehkan di dalam agama kita. Tafa’ul
artinya adalah berbaik sangka kepada Allah karena melihat atau mendengar
sesuatu.
Dahulu Nabi
sering bertafa’ul, seperti ketika
perjanjian Hudaibiyah utusan Qurais saat itu bernama Suhail, dan Suhail adalah
bentuk pengecilan dari kata sahal
yang artinya yang mudah, maka beliau berbaik sangka kepada Allah bahwa
perjanjian ini akan membawa kemudahan dan kebaikan bagi umat islam. Maka
benarlah prasangka Beliau, Allah membuka setelah perjanjian tersebut pintu
pintu kemudahan bagi umat islam.
18. Meramal Nasib dengan Bintang
Bintang adalah makhluk
yang menunjukkan kebesaran Allah dan kebesaran penciptaNya. Allah telah mengabarkan
di dalam Al Quran bahwa bintang Memiliki 3 faedah : yang pertama sebagai perhiasan
langit, yang kedua sebagai pelempar syaitan dan yang ketiga sebagai petunjuk
manusia seperti mengetahui arah utara, selatan, megetahui arah daerah, arah
kiblat, atau mengetahui kapan datangnya musim menanam, musim hijan dll.
Allah tidak
menciptakan bintang untuk perkara yang lain selain 3 perkara diatas. Seorang
salaf Qatadah Ibnu Diamah Assadusi, Seorang ulama yang meninggal kurang lebih pada
tahun 110 H beliau menjelaskan bahwa “Barang
siapa yang meyakini bahwasaya bintang memiliki faedah yang lain selain 3 hal
diatas maka dia telah bersalah dan berbicara tanpa ilmu”. Ucapan ini
dikeluarkan oleh Al Bukhari didalam shahih beliau contohnya adalah meyakini
bahwasanya terbit dan tenggelamnya bintang atau berkumpul dan berpisahnya
beberapa bintang berpengaruh kepada keberuntungan seseorang di masa yang akan
datang dalam masalah rejeki, jodoh dll, seperti kolom yang ditemukan di
beberapa koran dan juga majalah membacanya dan memercayainya adalah perbuatan
yang haram dan termasuk dosa besar.
Sebagian ulama menyatakan hukumya seperti orang yang mendatangi dukun
dan bertanya kepadanya Ancamannya tidak diterima sholatnya selama 40 hari,
hendaknya kita semua takut kepada Allah dan janganlah sekali kali mencoba
membaca kolom kolom tersebut dan jangan juga memasukkannya kedalam rumah kita,
kita segala tutup pintu yang bisa merusak aqidah kita karena Aqidah adalah
modal kita memasuki syurganya Allah dengan selamat
19. bersumpah dengan selain nama Allah
Sumpah adalah
menguatkan perkataan dengan menyebutkan sesuatu yang diagungkan baik oleh orang
yang berbicara maupun yang diajak bicara. Kalau bahasa Arab maka menggunakan
huruf wau, ba atau ta. Adapaun
bahasa indonesia mengucapkan kata “demi”, Besumpah hanya diperbolehkan dengan
nama Allah semata misalnya dengan mengatakan wallahi demi Rabb, yang menciptakan langit dan bumi, demi dzat yang
jiwaku berada di tanganNya. Adapun makhluk bagaimanapun agungnya dimata manusia
maka tidak boleh kita bersumpah dengan namanya misalnya dengan mengatakan demi
rasulullah, demi ka’bah, demi jibril, demi langit, dan bumi, demi bulan dan
bintang dll. ini semua termasuk jenis pengagungan pada makhluk yang terlarang.
Rasulullah bersabda
“Barang siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah maka sungguh dia telah
berbuat syirik” (HR Abu daud, Tirmidzi). Syirik dalam hadits ini pada asalnya adalah
syirik kecil yang tidak mengeluarkan seseorang dari islam namun bisa sampai kepada
syirik besar bila dia mengucapkan sumpah dengan makhluk disertai pengagungan
seperti kalau dia mengagungkan Allah Yaitu pengagungan ibadah seperti sumpah
yang dilakukan oleh orang musyrik dengan mengatakan demi wisnu atau dengan demi
dewa fulan, demi latta dll
20. Riya
Riya adalah
seorang mengamalkan sesuatu ibadah bukan karena ingin pahala dari Allah akan
tetapi ingin dilihat manusia dan di puji. Riya hukumnya haram dan dia termasuk
syirik kecil yang samar, tidak mengeluarkan seseorang dari islam.
Riya adalah
diantara sebab tidak diterimanya amal ibadah seseorang bagaimanapun besar
amalan tersebut. Rasulullah bersabda “Allah berkata aku adalah dzat yang paling
tidak butuh dengan syirik barang siapa yang mengamalkan sebuah amalan dia
menyekutukan aku bersama yang lain didalam amalan tersebut maka aku akan
meninggalkannya dan juga kesyirikannya” (HR Muslim)
Sebagian ulama
berpendapat bahwa syirik yang kecil tidak ada harapan untuk diampuni oleh Allah
artinya dia harus diadzab supaya bersih dari dosa riya tersebut. Berbeda dengan
dosa besar yang ada di bawah kehendak
Allah. Kalau Allah menghendaki maka akan diampuni langsung maka akan diadzab.
Mereka berdalih dengan “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan
mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang dikehendaki”
Taukah kita siapa
orang yang pertama kali nanti akan dinyalakan api neraka dengan mereka? Mereka
bukanlah preman-preman dijalan atau pembunuh yang kejam tapi mereka justru
adalah orang-orang yang beramal soleh. Mereka
adalah orang yang mengajarkan Al Quran supaya dikatakan sebagai seorang yang
qori seorang yang suka membaca, seorang yang mahir membaca, dan juga orang yang
berinfak supaya dikatakan dermawan, dan berjihad supaya dikatakan sebagai
seorang yang pemberani.
Beramal bukan
karena Allah sebagaimana hal ini dikabarkan dalam sabda nabi “Oleh karena itu
ikhlaslah dalam beramal dan ikhlas adalah barang yang sangat berharga. Para
salaf kita mereka merasakan beratnya memperbaiki hati mereka dan hanya kepada
Allah kita meminta keikhlasan di dalam beramal, menjauhkan kita dari riya,
sum’ah, ujub dan berbagai penyakit hati dan marilah kita biasakan
menyembunyikan amalan kita kecuali kalau memang ada maslahat yang lebih kuat.
Comments
Post a Comment